Saturday, August 4, 2012

Model Pembelajaran Time Token (Arrends, 1998)



Terdapat berbagai macam model pembelajaran untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara atau gaya belajar mereka masing-masing agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal. Dalam prakteknya, seorang pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih dan dijadikan alternative adalah model pembelajaran Time Token. Berikut ini merupakan sajian yang mengemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur) yang sifatnya prinsip dan modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
      A. Pengertian Model Pembelajaran Time Token
Model pembelajaran Time Token (Arends, 1998) merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Model ini memiliki struktur pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali.
Pemilihan materi yang sesuai untuk model pembelajaran Time Token adalah materi yang lebih menekankan pada penyampaian pendapat siswa dalam berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan model pembelajaran ini lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengutarakan pendapatnya mengenai suatu masalah yang muncul. Pemahaman tentang materi oleh siswa dalam model ini sangat diutamakan terutama dalam bentuk diskusi yang kebanyakan pendapatnya harus memiliki dasar yang kuat untuk sebuah argument.
      B. Sintak Model Pembelajaran Time Token
Adapun sintak dari model pembelajaran Time Token adalah sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning/CL).
     Cooperative learning itu sendiri merupakan pembelajaran yang sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inquiri dengan anggota kelompok 4-5 orang siswa. 
3. Guru memberi tugas pada siswa.
4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.
5 Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak menyampaikan pendapatnya.
6. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.
     C.  Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Time Token
Kelebihan model pembelajaran Time Token adalah:
1. Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya.
2. Siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali
3. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4.  Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara).
5. Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.
6 Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik.
7. Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
8. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.
9. Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran Time Token adalah:
1. Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
2. Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
3. Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran, karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
4. Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya karena waktu yang diberikan terbatas.


Daftar Pustaka
Hamzah Sutikno. 2010. Metode-Metode Pembelajaran Dalam Teknologi Pendidikan Dalam Kaitan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Program Pasca Sarjana. Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. [Terhubung Berkala]. Tersedia di alamat: http://www.scribd.com/doc/38189110/42/Time-Token
Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia di alamat: http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html
Tanpa Nama. 2011. Model Pembelajaran Time Token Arends 1998. [Terhubung Berkala]. Tersedia di alamat: http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-time-token-arends.html

No comments:

Post a Comment