Terdapat
berbagai macam model pembelajaran untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara
atau gaya belajar mereka masing-masing agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan optimal. Dalam prakteknya, seorang pendidik harus ingat bahwa tidak ada
model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh
karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan
kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan
kondisi guru itu sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang dapat
dipilih dan dijadikan alternative adalah model pembelajaran Time Token. Berikut ini merupakan sajian
yang mengemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur)
yang sifatnya prinsip dan modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan
penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
A. Pengertian
Model Pembelajaran Time Token
Model
pembelajaran Time Token (Arends,
1998) merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota
kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi dalam
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota
lain. Model ini memiliki struktur pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk
mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi
pembicaraan atau siswa diam sama sekali.
Pemilihan
materi yang sesuai untuk model pembelajaran Time
Token adalah materi yang lebih menekankan pada penyampaian pendapat siswa
dalam berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan model pembelajaran ini
lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengutarakan pendapatnya mengenai
suatu masalah yang muncul. Pemahaman tentang materi oleh siswa dalam model ini
sangat diutamakan terutama dalam bentuk diskusi yang kebanyakan pendapatnya
harus memiliki dasar yang kuat untuk sebuah argument.
B. Sintak
Model Pembelajaran Time Token
Adapun
sintak dari model pembelajaran Time Token
adalah sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran/KD.
2. Guru mengkondisikan kelas untuk
melaksanakan diskusi (cooperative
learning/CL).
Cooperative
learning itu sendiri merupakan pembelajaran yang sesuai dengan fitrah manusia
sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai
tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan rasa senasib. Dengan
memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih
dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan
tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama
saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inquiri
dengan anggota kelompok 4-5 orang siswa.
3. Guru memberi tugas pada siswa.
4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara
dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.
5 Guru
meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi
komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah
bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh
bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya
habis. Demikian seterusnya hingga semua anak menyampaikan pendapatnya.
6.
Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.
C. Kelebihan
dan Kekurangan Model Pembelajaran Time
Token
Kelebihan
model pembelajaran Time Token adalah:
1. Mendorong siswa untuk meningkatkan
inisiatif dan partisipasinya.
2. Siswa tidak mendominasi pembicaraan
atau diam sama sekali
3. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara).
5. Melatih siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya.
6 Menumbuhkan
kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberikan masukan dan
keterbukaan terhadap kritik.
7. Mengajarkan siswa untuk menghargai
pendapat orang lain.
8. Guru
dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap
permasalahan yang ditemui.
9. Tidak memerlukan banyak media
pembelajaran.
Sedangkan kekurangan dari model
pembelajaran Time Token adalah:
1. Hanya dapat digunakan untuk mata
pelajaran tertentu saja.
2. Tidak bisa digunakan pada kelas yang
jumlah siswanya banyak.
3. Memerlukan
banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran, karena semua siswa
harus berbicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
4. Siswa
yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya karena waktu
yang diberikan terbatas.
Daftar
Pustaka
Hamzah Sutikno. 2010. Metode-Metode Pembelajaran Dalam Teknologi
Pendidikan Dalam Kaitan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Program Pasca Sarjana. Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. [Terhubung
Berkala]. Tersedia di alamat: http://www.scribd.com/doc/38189110/42/Time-Token
Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia di
alamat: http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html
Tanpa Nama. 2011. Model Pembelajaran Time Token Arends 1998. [Terhubung Berkala].
Tersedia di alamat: http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-time-token-arends.html
No comments:
Post a Comment